Konsep Dasar Augmented Reality

Pengertian  Augmented Reality

Augmented Reality (AR) merupakan teknologi yang dapat menampilkan informasi yang bersifat virtual namun disajikan pada pandangan dunia nyata, sedangkan menurut seoarng pakar Ronald T Azuma(1997), mendefinisikan bahwa AR sebagai penggabungan benda-benda nyata dan maya pada lingkungan nyata. Pada intinya benda dunia maya terintegrasi pada dunia nyata, beriku adalah salah satu contoh Augmented Reality. 

Gambar Aplikasi i-Skull

Metode Augmented Reality
Metode yang di kembangkan pada Augmented Reality saat ini terbagi menjadi dua metode, yaitu Marker Based Tracking dan Markless Augmented Reality.
A.  Marker Augmented Reality (Marker Based Tracking)
Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan tiga sumbu yaitu X, Y, dan Z. Marker Based Tracking ini sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai dikembangkan untuk penggunaan Augmented Reality.
B.  Markerless Augmented Reality
Menurut penjelasan Qualcomm (2012), Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang adalah metode ”Markerless Augmented Reality”, dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital, dengan tool yang disediakan Qualcomm untuk pengembangan Augmented Reality berbasis mobile device, mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi yang markerless (Anonim, 2014).
Seperti yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan Augmented Reality terbesar di dunia Total Immersion dan Qualcomm, mereka telah membuat berbagai macam teknik Markerless Tracking sebagai teknologi andalan mereka, seperti Face Tracking, 3D Object Tracking, Motion Tracking dan GPS Based Tracking.
1.    Face Tracking
Algoritma pada komputer terus di kembangkan, hal ini membuat komputer dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan obyek-obyek lain di sekitarnya seperti pohon, rumah, dan lain-lain. Teknik ini pernah digunakan di Indonesia pada Pekan Raya Jakarta 2010 dan Toy Story 3 Event.
2.    3D Object Tracking
Berbeda dengan Face Tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara umum, teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain.
3.    Motion Tracking
Komputer dapat menangkap gerakan, Motion Tracking telah mulai digunakan secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang mencoba mensimulasikan gerakan.
4.    GPS Based Tracking
Teknik GPS Based Tracking saat ini mulai populer dan banyak dikembangkan pada aplikasi smartphone (iPhone dan Android), dengan memanfaatkan fitur GPS dan kompas yang ada didalam smartphone, aplikasi akan mengambil data dari GPS dan kompas kemudian menampilkannya dalam bentuk arah yang di inginkan secara real-time, bahkan ada beberapa aplikasi menampikannya dalam bentuk 3D.  

Arsitektur Augmented Reality
Arsitektur teknologi ini tergolong simple, gambar arsitektur dapat dilihat di bawah :
Gambar Arsitektur Augmented Reality

 Keterangan gambar di atas sebagai berikut :
1.    Input
dapat berupa apa saja contoh marker, gambar 2D, gambar 3D, sensor wifi, sensor gerakan, GPS, dan sensor-sensor yang lain.
2.    Kamera
sebagai perantara untuk input yang berupa gambar, baik itu marker, gambar 2D maupun 3D.
3.    Prosessor
Prosessor dibutuhkan untuk memproses input yang masuk dan kemudian memberikannya ke tahapan output.
4.    Output
Dapat berupa monitor, seperti monitor TV, LCD, monitor ponsel, dll